Tips Memilih Tempat Rekreasi Keluarga

Tips Memilih Tempat Rekreasi Keluarga

Sudah menjadi kelaziman saat keluarga punya jadual rekreasi. Hari sabtu ataupun ahad biasanya adalah pilihan hari yang tepat untuk rekreasi.

Rekreasi menurut saya penting. Sebagai media untuk melepaskan segala penat setelah seminggu berjibaku dengan rutinitas yang membosankan.

Dengan rekreasi pikiran menjadi fresh. Kegalauan menjadi sirna dan kekuatan baru tumbuh. Keimanan semakin kuat terpancang. ketaatan juga kian mengencang.

Ya… inilah tujuan rekreasi. Jadi rekreasi bukan semata-mata untuk memuaskan hawa nafsu. Berfoya-foya. Menghamabur-hamburkan uang sia-sia.

Nah, agar tujuan rekreasi tersebut tercapai, ada beberapa tips memilih tempat rekreasi keluarga. Chek it out yuuuk :

Pertama, pilihlah tempat rekreasi yang alami. Seperti bukit, lembah, sungai, danau, laut, pedesaan, perkebunan dll. Panorama alam yang indah akan mengingatkan kita akan kebesaran Allah swt, tuhan pencipta seluruh alam. Keindahannya menjadikan kita semakin takjud akan ciptaannya. juga akan merasa kecil di hadapan-Nya.

Apalagi yang tinggal di kota besar. tata kota zaman sekarang yang serba minimalis. Membuat kita tak lagi bisa melihat pemandangan alami. Yang tampak semua serba kotak.

Sayangnya, untuk berekreasi ke tempat-tempat tersebut. Membutuhkan budget yang tidak sedikit. Paling tidak anda harus menganggarkan nominal tertentu untuk rekreasi ke tempat-tempat ini.

Kalau sudah begitu, ada baiknya anda mengintip anggaran belanja keluarga anda terlebih dahulu. Apakah bulan ini ada alokasi dana untuk belaja rekreasi kah? Kalau tidak… jangan memaksakan diri, ada kok tempat rekreasi yang gratis. hehe

Kedua, Hindari tempat maksiyat. Banyak tempat-tempat wisata alam yang saya sebutkan di poin pertama tadi telah terkontaminasi dengan berbagai kemaksiyatan.

Mulai dari pamer aurat, pacaran bahkan sampai berbuat mesum. tengok saja pulai bali, pantai Kenjeran dan berbagai objek wisata lainnya.

Waktu saya ke kebun bibit (kebun flora) saya punya pengalaman unik. Anda bisa baca di artikel indahnya menikah tanpa pacaran.

Lah, kalo niat rekreasi untuk menyegarkan pikiran, menguatkan keimanan, meningkatkan ketaatan tapi yang kita kuunjungi dipenuhi dengan yang begituan? Yakin deh, pikiran bukannya fresh malah jadi geram, dongkol, kesel.

Selain pemandangan indah alam berubah gerah dan panas tersebab maksiyat-maksiyat tersebut, tempat-tempat wisata yang sudah full maksiyat akan memberikan file sampah untuk anak-anak kita. Apalagi yang masih balita.

Kalau orang dewasa mungkin bisa memfilter tapi anak balita, bagaimana memfilternya. Yah… dikasih tahu lah bun kalau yang begituan nggak boleh, haram.

Tentu saja, bagaimanapun dan dimanapun kita berada harus selalu menanamkan pada anak-anak bahwa keburukan adalah keburukan. Tapi itu akan sudah terlanjur jadi file sampah yang menyelinap di benak anak-anak. Padahal balita sedang dalam masa keemasannya. Kan yo sayang…. Benaknya terisi file sampah begituan. Eman, Rek!

Ketiga, Jangan rekreasi ke Mall. Sekarang banyak orang melakukan rekreasi ke pusat perbelanjaan. Lucu memang.  Desain mall dengan arena bermain khusus untuk anak-anak menjadi daya tarik tersendiri.

Rekreasi ke mall tidak hanya membuat keuangan anda menjadi bengkak. Lebih dari itu, rekreasi ke mall akan dengan serta merta menajdikan anda shopaholic. sejenis penyakit akut gila belanja. Tentu saja, penyakit ini akan menulari anak-anak anda jika kebiasaan ini rutin dijalankan. Sangat tidak bijak menjadikan mall sebagai tempat rekreasi.

Bahaya jangka panjang kebiasaan jalan-jalan ke mall adalah stadar materi yang super tinggi. Sering gelap mata dan cenderung membabi buta dalam belanja. Anda bisa membaca catatan saya yang lain dengan judul tips belanja cerdas ibu rumah tangga. Wah-wah untuk belanja saja saya tak menganjurkan belanja ke mall apalagi sekedar rekreasi? Nggak lah yaw…

Keempat, rekreasi ke masjid. Masjid bisa menjadi tempat yang asik untuk tujuan rekreasi lho. Kami sering menyengaja mengunjungi masjid untuk rihlah.

Kalau di Lampung, ada masjid al-Furqon. Posisinya yang ada di dataran tinggi teluk betung, menjadikan al-Furqon  nyaman sekali. Semilir udara laut yang sejuk. Pemandangan laut dan gunung berjajar menjadikan kami betah berlama-lama tafakkur alam disana.

Saat shalat datang, indah sekali bisa ikut shalat berjama’ah di masjid yang luas dan lapang. Atapnya yang menjulang tinggi memanjakan mata. Mengingatkan diri pada rabb sang pencipta. Wah… jadi ingin ke Lampung. Kangen.

Kalau di Surabaya, kebetulan posisi tempat tinggal kami dekat dengan posisi masjid Nasional al-akbar. Seperti namanya. Masjid ini benar-benar super big. Tapi saya tidak tahu berapa tepatnya luas masjid ini. Area pekarangannya asri. Ditumbuhi berbagai pohon-pohon hijau yang rindang.

Masjid yang sangat besar yang pernah saya kunjungi. Menaranya tinggi. Masuk kedalamnya, serasa diri ini keciiiil sekali. Kubah raksasa yang begitu tinggi. Dengan ornament unik dan memikat. Ada kolam ikan dengan air mancur yang menyenangkan. Kalau bulan ramadhan… ramainya… luar biasa.

Kelima, rekreasi ke toko buku. Wah… ini juga tempat faforit rekreasi nih. Disana kami bisa berselancar ke berbagai tempat. meloncat dari satu negeri ke negeri yang lain.

Naufa dan Naura paling suka diajak ke Toko Buku. Seharian bisa betah disana. Banyak pilihan toko buku yang bisa di kunjungi di Surabaya. jaraknyapun tidak terlalu jauh.

Catatannya, lokasi toko buku jangan di mall. Cari toko buku yang punya gedung sendiri. Pengalaman kami, pas rekreasi ke toko buku yang ada di mall bisa ngabisin waktu di jalan. Area parkir yang ribet, harus naik dan turun lift karena lokasinya ada di lantai berapa gitu. Hadeeeh puyeng… belum lagi mata yang jadi lirik sana-lirik sini, suara bising di sana-sini, wes rak nyaman blas.

Minimal seminggu sekali kami agendakan ke toko buku. Apakah anak-anak nggak nyobek buku mbak? Kata seorang teman mengomentari kebiasaan kami yang satu ini. Soalnya kok betah seharian nyangkruk di toko buku...

Alhamdulillah… karena sudah terbiasa dibacakan buku di rumah. Anak-anak meski masih balita (Naufa 4tahun Naura 2 tahun setengah) memperlakukan buku seperti orang dewasa.

Keenam, rekreasi ke perpustakaan. Nah, ini juga sama dengan poin kelima. Bedanya, kalau disini nggak perlu ada anggaran budget untuk belanja buku. Bisa pinjam sesuka hati. Fasilitas di perpustakaan juga lumayan memadai.

Setahu kami, baik di Lampung maupun di Surabaya tersedia corner khusus untuk anak-anak. Jadi deh sama gayengnya seperti di toko buku. Tenggelam dalam bacaan yang bermanfaat.

Ketujuh, rekreasi ke pondok pesantren. Sepertinya ini mengasyikkan. Pernah waktu masih lajang rekreasi ke pon-pes tahfidz qur’an. Melihat dari dekat aktivitas para santri. Menghirup udara sejuk khas pondok pesantren. Namun setelah menikah dan punya anak, belum pernah rihlah lagi ke pondok. Insya Allah suatu saat nanti berencana kesana.

Mungkin ini dulu yang bisa saya bagikan. Jika anda punya alternative tempat rekreasi yang unik. Bisa anda sampaikan di kolom komentar. Terimakasih telah membaca artikel saya.

Related

Sakinah 6213629012027237006

Post a Comment

emo-but-icon

Tulisan Unggulan

Sebulan Bisa Hafal Satu Juz?

Hafalan Al-Qur'an Yuuuk Saya memulai jadwal tahfidz harian ba'da shubuh. Saat suasana masih sangat tenang, Goma masih lelap ...

Catatan Terbaru

item