Agar Suami Makin Cinta
Namun, terkadang terselip pertanyaan “Kenapa ya, dia nggak kayak dulu waktu awal awal menikah”. Kenapa dia sekarang maunya menang sendiri. Kenapa dia sekarang nggak perhatian lagi. Kenapa dia lebih senang pergi ketimbang di rumah. Kenapa dia cepat sekali emosi. Kenapa... kenapa?
Tak jarang petengkaran kecil terjadi. Atau perang dingin antara blok barat dengan blok timur. Tinggal bersama tapi suasananya dingin seperti di kutub utara, ya Allah apa enaknya rumah seperti itu.... Puncaknya perang dunia ke-3 meletus. Rumah bagaikan jalur Gaza, anak-anaklah yang jadi korbannya Hadeuuuh... kalau dah gitu slogan rumahku syurgaku berubah jadi rumahku nerakaku. Keluarga yang semestinya menjadi tempat berlabuh saat hati gundah, tak lagi teduh. Suram, penuh dengan kebencian dan tak jarang yang berakhir pada perceraian. Naúdzubillahi mindzalika.
Apalagi kalau pernikahan yang didahului dengan pacaran. Hm.... aku pernah di curhati adiknya teman yang sedang bermasalah dengan suaminya. Katanya: “aku dulu pacaran tujuh tahun dengan nya, rasanya indah sekali. Tapi begitu menikah, sejak malam pertama aku sudah menderita batin” yah... begitulah, pernikahan yang nggak barakah karena didahului dengan kemaksiyatan. Astaghfirullah....
Cinta itu bukan kebutuhan jasmani. Cinta adalah naluri. Naluri akan bangkit jika ada faktor eksternal yang senantiasa di semai agar terus tumbuh dan berkembang. Karenanya, kita harus kreatif. Menciptakan cara-cara baru agar suami makin cinta. Nah, gimana ya biar suami makin cinta meski sudah berpuluh tahun bersama. Meski wajah sudah mulai memudar cantiknya. Meski jemari tak selembut dahulu kala(karena pekerjaan rumah). Mungkin ini bisa jadi share untuk kita semua:
Tips agar suami makin cinta:
1. Cintai ia apa adanya, dengan seluruh kelebihan dan kekurangannya. Jangan menuntut ia sempurna. Karna nggak ada orang yang sempurna selain rasulallah. So, pastikan bahwa cinta kita padanya benar-benar tulus. Suami kita adalah manusia biasa. Justru keberadaan istri lah yang akan menjadikannya dekat merapat ke arah kesempurnaan. Yo po ra?
2. Karenanya jangan membanding-bangingkan antara suami kita dengan suami orang lain. Apalagi sampai terlisan lewat kata-kata dan sikap. Bisa-bisa suami justru merasa direndahkan. Misalnya: “Halah Mas ini... mbenerin listrik aja lho ndak bisa, lha wong suaminya Jeng Nanik yang kerjanya dikantor aja bisa” sewot.com. Alih-alih si dia berubah ke arah yang istri ingin kan, yang ada justru suami jaga jarak aman biar nggak di komentarin terus.
3. Cinta itu butuh bukti, bukan sekedar kata-kata gombal ala aktivis pacaran. Jadi, berikan pelayanan terbaik untuknya sebagai realisasi cinta kita. Kata orang, para suami tuh, paling sensitif dalam tiga hal. Makanan, pakaian, ranjang. Janganlah seorang istri membiarkan suaminya terlantar, tak terurus dan jablay. Bisa-bisa ia melirik wanita lain, hayoo...
4. Buatlah makanan special (yang halal dan thayyib) untuknya. Tambahkan dengan bumbu rasa cinta. Kreasikan menu masakan yang ia sukai. Boleh saja, setelah selasai masak, ditata di piring saji yang indah trus difoto, lalu di kirim via ponselnya sambil tulis pesan “sayang... menu makan malam kita sudah siap”. Jangan sampai masak mie instan setiap hari, atau beli di warteg dengan menu yang itu-itu juga. Apalagi kalau beli di warung kan nggak terjamin ke halalan dan ke thayyiban nya.
5. Usahakan agar pakayannya selalu bersih dan rapih. Jangan sampai ketika ia butuh kaus kaki, eh ternyata kaus kakinya sudah seminggu belum di cuci, weleh... apalagi istri malah mencari kambing hitam dengan ungkapan “Makanya Abi... belikan umi mesin cuci, biar bisa nyuci tiap hari. Nesuduluan.com
6. Jaga kebersihan dan kerapihan rumah saat si dia ada di rumah. Biarpun rumah seperti kapal pecah ketika ia tinggalkan (apalagi kalau punya anak balita), usahakan sepanjang ia dirumah, rumah selalu dalam keadaan bersih dan rapih. Karena, rumah yang bersih dan rapih akan membuat ia betah ada di samping kita. Sebaliknya, ketika suami pulang dari pekerjaannya(dalam kondisi lelah tentunya) lalu disambut dengan lantai yang penuh pipis, mainan anak-anak yang bertabur, perabotan yang belum dicuci akan menjadikan suami mudah emosi, dan meluapkan emosinya dengan caranya sendiri.
7. Jika punya balita, apalagi jika jumlahnya lebih dari satu. Kondisikan semua kebutuhan mereka tercukupi agar tak rewel saat ayahnya pulang dari tempat kerja. Sungguh... anak-anak yang rewel semakin memperkeruh perasaan yang sedang lelah. Dan sebaliknya, keceriaan anak-anak menjadikan suami semakin mencintai istri nya yang pintar merawat dan mengasuh buah hati mereka.
8. Jangan banyak mengeluh. Memang tugas menjadi istri, ibu dan pengatur rumah tangga teramat melelahkan. Namun, selelah apapun kita, sepenat apapun kita, upayakan untuk tidak membebaninya dengan keluhan. Mengeluh tidak menyelesaikan persoalan. Sebaiknya dikomunikasikan dengan sebaik-baik ungkapan. Apapun kendala yang kita hadapi selama ada di rumah diskusikan dengan baik. Oya, pilihlah waktu yang tepat untuk mendiskusikan masalah dalam rangka mencari solusi. Misalnya setelah shalat isya menjelang tidur sambil memijat punggung suami yang kelelahan bekerja seharian katakan: “Ayaaah.. hari ini putri kita Naufa minta dibacakan buku sepanjang ia terjaga. Sepertinya, diet baca yang bunda terapkan padanya manjur. Naufa benar-benar gila membaca. Tapi... karena ngikutin kemauan Naufa untuk baca buku, Bunda jadi agak repot ngurus rumah. Hm... kalau misalnya, Bunda ngajak Bik Ijah untuk bantu-bantu beresin rumah, pendapat ayah gimana?”
9. Bersambung. Sabar ya.., tar kepanjangan artikelnya jadi bosen bacanya :-) nantikan tips selanjutnya agar suami makin cinta part 2
