Tulus Tanpa Batas

Tulus Tanpa Batas

Tulus Tanpa Batas
Momories: Tea Garden, Kayu Aro
Serasa baru kemarin kita menikah. Hari ke-7 di bulan Syawal 1428 H. Bulan ini, betapa banyak teman-teman kita yang menikah. Undangan-undangan itu menerbangkan memoriku pada syawal tujuh tahun yang lalu.

Masih terkenang saat engkau untuk pertama kalinya memandangku yang tersipu malu. Menggenggam erat jemariku yang gemetar kaku. Mengajakku bicara dengan jarak sedekat itu, padahal lidahku sangat kelu. Alangkah tergesanya waktu berlalu. Catatan ini kubuat sengaja untuk mengenang kebersamaan kita.

Tulus tanpa batas adalah judul sebuah buku. Buku karya imam Al-Muhasibi. Sengaja aku minta sebagai mahar pernikahanku.

Dulu, aku pernah menemani mba Fathiya untuk belanja buku. Aku memilih buku itu dan aku telah membacanya sepintas. Namun aku tak ingin membelinya dengan uangku. Aku ingin laki-laki yang menikahikulah yang akan membelinya. Dan ternyata engkaulah lelaki itu. Kekasih halalku.

Tulus tanpa batas sebenarnya adalah ungkapan hatiku. Juga harapanku. Agar sejak kita menikah kau mencintaiku tulus tanpa batas. Aku menyadari betapa beruntungnya aku menikah denganmu. Betapa banyak wanita lain yang sebenarnya jauh lebih baik dariku untukmu. Dari sisi elok rupa, dari sisi derajat keluarga, dari sisi banyaknya harta, bahkan dari sisi kualitas agama. Tapi engkau memilihku. Terimakasih telah menjadikanku ibu dari anak-anakmu. 

7 tahun tentu adalah waktu yang masih terlalu singkat untuk membersamaimu. Namun, izinkan aku mensyukuri kehadiranmu dalam hidupku. Kenapa aku memilihmu. Dulu, aku benar-benar dibuat pusing dengan urusan komputer dan printer. Aku berharap tak perlu susah payah sekedar instal ulang PC, membenahi printer yang ngadat, membersihkannya dari berbagai virus yang bener-bener bikin bad mood menulis.

Bukan, aku tak bermaksud mencari tukang servise komputer untuk jadi suamiku. Hanya saja, aku begitu risih sering berinteraksi dengan laki-laki untuk mengatasi masalah itu. Soalnya, jarang sekali ditemukan perempuan yang mahir di bidang itu. Karenanya, aku bercita-cita punya kekasih halal yang mahir di bidang IT.  

Dulu aku juga menarget calon suami yang hafalan alqur'annya minimal juz 30. Lebih utama hafal surat al-Baqarah, hafalan hadis arba'in, menguasai bahasa arab. Kalau ingat kriteria itu, teman satu kos nyeletuk “Hadeeeh target Nisa terlalu tinggi”. Aku malah dianjurkan untuk mencari ustadz di pondok pesantren. Nyatanya, aku menemukan semuanya ada padamu. Dan aku harus bersyukur bahwa Allah mempertemukanku denganmu.

Aku juga berharap ada yang bersedia berdiskusi panjang lebar tentang kepenulisan, tentang EYD dan bedah buku. Maklum, untuk ikut pelatihan menulis butuh dana yang tidak sedikit. Pun untuk beli buku, anggarannya pun cukup menguras saku.

Aku juga berharap bisa berteman karib dengan orang yang perhatian dengan bahasa arab, muraja'ah hafalan, menambah hafalan hadis dan semua hal yang yang terkait dengan tafaqquh fid-diyn.

Mungkin nggak sih, ketemu sama laki-laki yang mahir di IT, kepenulisan, Faqih fid-diyn? Tentu saja banyak sekali. Persoalannya, mau nggak sama aku? Wajar saja kalau mereka bilang aku ter-la-lu. Namun, lagi-lagi kekuatan mimpi membawaku bertemu denganmu. Bersama kita tertatih menuju pencapaian target itu, insya Allah bi idznillah...

Terlepas dari itu semua, Di bulan Syawal ini, aku ingin katakan bahwa aku bahagia bersamamu. Aku sungguh beruntung menikah denganmu. Aku... aku mencintaimu dengan seluruh kelebihanmu dan semua kekuranganmu. Engkau adalah pakaian bagiku dan aku adalah pakaian untukmu.

Maafkan aku atas semua yang telah berlalu. Mungkin khidmadku sebagai istri belum seperti yang engkau mau. Bimbing aku, ajari aku, bagaimana semestinya menjadi ratu para bidadari surga. Semoga Allah menjaga cinta kasih kita hanya karena-Nya. Mengekalkannya hingga kita berkumpul di jannah-Nya.

Kuminta ridhomu padaku, agar dapat kumasuki surga dari segala pintu. Doakan aku agar istiqamah dalam ketaatan kepada Allah, rasul dan juga ketaatan kepadamu. Barakallahu lana, wa baraka 'alayna wa jama'a baynana fiy khairin...

Menatapmu terlelap sambil mendengar lagu Seismic- Belahan Jiwa.
Depok, 18 Agustus 2014 bertepatan dengan 22 Syawal 1435 H

Related

Sakinah 2989910743739303520

Post a Comment

emo-but-icon

Tulisan Unggulan

Sebulan Bisa Hafal Satu Juz?

Hafalan Al-Qur'an Yuuuk Saya memulai jadwal tahfidz harian ba'da shubuh. Saat suasana masih sangat tenang, Goma masih lelap ...

Catatan Terbaru

item