Tips Mencegah Penyakit Anyang-anyang
Telah saya singgung di artikel sebelumnya tentang apa saja penyebab anyang-anyang. Nah, kali ini saya ingin berbagi bagaimana sih tips jitu mengatasi anyang-anyang. saya menganjurkan anda untuk menerapkan upaya prefentif (pencegahan) terlebih dahulu sebelum melakukan pengobatan. Sebab, mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati.
Upaya prefentif terbilang mudah dan tidak mengeluarkan banyak dana. Namun butuh disiplin diri. Kadang harus memaksakan diri sendiri ataupun anak perempuan kita. Namun, insyaa Allah ini adalah kebaikan untuk kita yang terpaksa. Berikut ini adalah upaya pencegahan yang bisa kita lakukan untuk mencegah anyang-anyang.
Pertama, minum air yang banyak. Selain baik untuk ginjal. Banyak minum air putih akan membuat kita sering pipis. Urine yang dikeluarkan secara teratur pada saatnya akan mendorong bakteri e-colli keluar jika telah terlanjur masuk ke liang kemih. Minum air putih minimal 8 gelas perhari. Sebenarnya besaran kebutuhan air tiap orang berbeda-beda. Semakin besar berat badannya, maka seharusnya kebutuhan airnya pun semakin banyak.
Sehingga tidak bisa digeneralisir 8 gelas/hari. Berat badan saya 44kg. dalam satu hari saya biasanya menghabiskan 3 liter air. Atau setara dengan 15 gelas ukuran 200cc. Berapa berat badan anda? Perbandingkan kebutuhan air anda dengan konsumsi saya tadi.
Nah, yang sulit adalah ketika standar banyak minum air ini diterapkan ke anak-anak, balita utamanya. Disinilah kita harus memberikan keteladanan. Nanti akan saya ulas tersendiri tentang kenapa kita harus banyak minum air.
Oya perlu dicatat, air yang saya maksud adalah air putih. Bukan minuman bersoda seperti cola juga bukan minuman berwarna seperti kopi, teh, sirup dll.
Kedua, tidak boleh menahan pipis. Tapi saya yakin, jika kebiasaan banyak minum air sudah kita jalani, kita pasti tidak akan tahan untuk menahan pipis. Karena volume urine yang kita keluarkan berbanding lurus dengan volume air yang kita minum. Kebiasaan menahan pipis bisa terjadi karena memang tak terbiasa banyak minum air.
Ketiga, ceboklah dengan metode yang benar. Yaitu dari arah depan tulang kemaluan di tarik ke belakang menuju anus. Bukan dari anus ke arah tulang kemaluan. Metode ini efektif membuang bakteri.
Ketiga, menjaga kebersihan kemaluan. Biasakan bayi, anak balita dan batita untuk segera bersuci (cebok) setelah pipis atau eek. Gantilah diapers bayi kita maksimal 3 jam sekali. Cebok kemaluannya bersihkan dan keringkan sebelum dipakaikan diapers berikutnya.
Untuk yang memakai popok kain yang bisa dicuci ulang, segera bersihkan pipis bayi anda segera setelah pipis yang pertama. Sebab, jika diapers daya serapnya kuat, permukaan nya akan tetap kering meski sudah berkali-kali pipis. Namun clodi tidak begitu. Kain yang menyerap pipis bayi tetap lembab walau baru sekali pipis.
Jika bayi atau batita eek segera dibersihkan sebelum kotoran yang mengandung bakteri e colli menginfeksi saluran kemihnya. Ini berlaku untuk yang pakai diapers ataupun clodi. Untuk yang sudah bukan bayi dan balita (remaja dan dewasa), juga harus selalu menjaga kebersihan kemaluan. Ganti celana dalam minimal 5 x sehari. Jangan membersihkan kemaluan dengan sabun, kecuali sabun yang kadar ph nya sesuai dengan ph vagina.
Ke-empat, menjaga kebersihan kamar mandi. Kamar mandi kita mencerminkan sikap hidup kita. Apakah jorok atau bersih, lihat saja kamar mandinya. Lantai kamar mandi tak boleh licin, bau dan kumuh. Selalu bersihkan teratur kamar mandi minimal dua hari sekali. Kuras bak mandi agar air di daam kamar mandi berganti dan tak sempat membiakkan bakteri.
Jika harus terpaksa masuk ke toilet umum, pilihlah toilet jongkok daripada toilet duduk. Sebab pada toilet jongkok, tubuh kita tidak bersentuhan langsung dengan permukaan toilet yang rentan menularkan bakteri dan kuman dari pengguna sebelumnya. Kalau toh tidak ada toilet jongkok, maka pastikan kita membersihkan dulu permukaan toilet duduk dengan tissue. Managemen toilet yang baik selalu menyediakan tissue pembersih di dalamnya.
Jangan gunakan air dalam bak pada toilet umum. Gunakan shower atau selang yang mengalir untuk membersihkan kotoran. Jangan lupa selalu mencuci tangan dengan sabun setelah membereskan kotoran.
Ke-lima, tinggalkan kebiasaan onani dan masturbasi. Selain hal ini diharamkan dalam agama Islam, pecandu onani dan masturbasi terancam terkena penyakit infeksi saluran kemih (anyang-anyang). belum lagi perasaan bersalah yang bisa memicu kelainan seks lainnya. Semua kemaksiyatan akan berdampak pada masalah. Ingin selamat? Jauhi maksiyat!
Ke-enam, ini khusus dibaca oleh pasangan suami istri. Saat hendak bersenggama, sebaiknya suami membersihkan terlebih dahulu alat vitalnya. Begitu juga istri, sebaiknya berkemih sesaat sebelum dan sesudah melakukan senggama. Urine yang di keluarkan sesaat setelah berhubungan badan akan mendorong bakteri yang mungkin terbawa alat vital suami saat penetrasi.
Setelah berkemih jangan digosok-gosok dengan sabun. Cukup dibasuh dengan air dengan metode cebok yang benar seperti yang saya sampaikan pada point ketiga. Berganti celana dalam setelah vagina dibersihkan.
Jangan menggunakan metode penetrasi yang keterlaluan, yang bisa mencederai saluran kemih istri. Durasi bersenggama juga tidak boleh terlalu lama. Gesekan berulang-ulang dengan durasi lama juga bisa menyebabkan vagina cedera dan berimbas pada infeksi saluran kemih.
Saya sama sekali tidak menyarankan penggunaan obat kuat untuk pria dan wanita. Yang katanya bisa membuat senggama tahan lama. Juga tak menganjurkan penggunaan obat galian rapet dan lain sebagainya karena itu justru menyalahi kealamiahan hubungan badan. Berlama-lamalah dalam pemanasan, bukan penetrasi.
Saya tidak membayangkan bagaimana nasib para pelacur. Yang menjual harga dirinya dengan selembar uang. Yang membiarkan vaginanya menjadi tempat pembuangan.
Wajarlah Islam mengharamkan pelacuran (perzinahan). Wajar pula para pelacur akan dihantui penyakit seks yang dari hari ke hari terus berkembang jenisnya. Stop berzina, atau sengsara kan dirasa, di dunia juga di akhirat sana.
Kalau langkah-langkah ini sudah kita jalankan, insyaa Allah nggak anyang-anyang. Tapi kalau pola pencegahan ini baru anda ketahui sementara sudah kadung terjangkiti ISK alias anyang-anyang, berikut saya sertakan Tips Mengobati Infeksi saluran kemih.
Upaya prefentif terbilang mudah dan tidak mengeluarkan banyak dana. Namun butuh disiplin diri. Kadang harus memaksakan diri sendiri ataupun anak perempuan kita. Namun, insyaa Allah ini adalah kebaikan untuk kita yang terpaksa. Berikut ini adalah upaya pencegahan yang bisa kita lakukan untuk mencegah anyang-anyang.
Pertama, minum air yang banyak. Selain baik untuk ginjal. Banyak minum air putih akan membuat kita sering pipis. Urine yang dikeluarkan secara teratur pada saatnya akan mendorong bakteri e-colli keluar jika telah terlanjur masuk ke liang kemih. Minum air putih minimal 8 gelas perhari. Sebenarnya besaran kebutuhan air tiap orang berbeda-beda. Semakin besar berat badannya, maka seharusnya kebutuhan airnya pun semakin banyak.
Sehingga tidak bisa digeneralisir 8 gelas/hari. Berat badan saya 44kg. dalam satu hari saya biasanya menghabiskan 3 liter air. Atau setara dengan 15 gelas ukuran 200cc. Berapa berat badan anda? Perbandingkan kebutuhan air anda dengan konsumsi saya tadi.
Nah, yang sulit adalah ketika standar banyak minum air ini diterapkan ke anak-anak, balita utamanya. Disinilah kita harus memberikan keteladanan. Nanti akan saya ulas tersendiri tentang kenapa kita harus banyak minum air.
Oya perlu dicatat, air yang saya maksud adalah air putih. Bukan minuman bersoda seperti cola juga bukan minuman berwarna seperti kopi, teh, sirup dll.
Kedua, tidak boleh menahan pipis. Tapi saya yakin, jika kebiasaan banyak minum air sudah kita jalani, kita pasti tidak akan tahan untuk menahan pipis. Karena volume urine yang kita keluarkan berbanding lurus dengan volume air yang kita minum. Kebiasaan menahan pipis bisa terjadi karena memang tak terbiasa banyak minum air.
Ketiga, ceboklah dengan metode yang benar. Yaitu dari arah depan tulang kemaluan di tarik ke belakang menuju anus. Bukan dari anus ke arah tulang kemaluan. Metode ini efektif membuang bakteri.
Ketiga, menjaga kebersihan kemaluan. Biasakan bayi, anak balita dan batita untuk segera bersuci (cebok) setelah pipis atau eek. Gantilah diapers bayi kita maksimal 3 jam sekali. Cebok kemaluannya bersihkan dan keringkan sebelum dipakaikan diapers berikutnya.
Untuk yang memakai popok kain yang bisa dicuci ulang, segera bersihkan pipis bayi anda segera setelah pipis yang pertama. Sebab, jika diapers daya serapnya kuat, permukaan nya akan tetap kering meski sudah berkali-kali pipis. Namun clodi tidak begitu. Kain yang menyerap pipis bayi tetap lembab walau baru sekali pipis.
Jika bayi atau batita eek segera dibersihkan sebelum kotoran yang mengandung bakteri e colli menginfeksi saluran kemihnya. Ini berlaku untuk yang pakai diapers ataupun clodi. Untuk yang sudah bukan bayi dan balita (remaja dan dewasa), juga harus selalu menjaga kebersihan kemaluan. Ganti celana dalam minimal 5 x sehari. Jangan membersihkan kemaluan dengan sabun, kecuali sabun yang kadar ph nya sesuai dengan ph vagina.
Ke-empat, menjaga kebersihan kamar mandi. Kamar mandi kita mencerminkan sikap hidup kita. Apakah jorok atau bersih, lihat saja kamar mandinya. Lantai kamar mandi tak boleh licin, bau dan kumuh. Selalu bersihkan teratur kamar mandi minimal dua hari sekali. Kuras bak mandi agar air di daam kamar mandi berganti dan tak sempat membiakkan bakteri.
Jika harus terpaksa masuk ke toilet umum, pilihlah toilet jongkok daripada toilet duduk. Sebab pada toilet jongkok, tubuh kita tidak bersentuhan langsung dengan permukaan toilet yang rentan menularkan bakteri dan kuman dari pengguna sebelumnya. Kalau toh tidak ada toilet jongkok, maka pastikan kita membersihkan dulu permukaan toilet duduk dengan tissue. Managemen toilet yang baik selalu menyediakan tissue pembersih di dalamnya.
Jangan gunakan air dalam bak pada toilet umum. Gunakan shower atau selang yang mengalir untuk membersihkan kotoran. Jangan lupa selalu mencuci tangan dengan sabun setelah membereskan kotoran.
Ke-lima, tinggalkan kebiasaan onani dan masturbasi. Selain hal ini diharamkan dalam agama Islam, pecandu onani dan masturbasi terancam terkena penyakit infeksi saluran kemih (anyang-anyang). belum lagi perasaan bersalah yang bisa memicu kelainan seks lainnya. Semua kemaksiyatan akan berdampak pada masalah. Ingin selamat? Jauhi maksiyat!
Ke-enam, ini khusus dibaca oleh pasangan suami istri. Saat hendak bersenggama, sebaiknya suami membersihkan terlebih dahulu alat vitalnya. Begitu juga istri, sebaiknya berkemih sesaat sebelum dan sesudah melakukan senggama. Urine yang di keluarkan sesaat setelah berhubungan badan akan mendorong bakteri yang mungkin terbawa alat vital suami saat penetrasi.
Setelah berkemih jangan digosok-gosok dengan sabun. Cukup dibasuh dengan air dengan metode cebok yang benar seperti yang saya sampaikan pada point ketiga. Berganti celana dalam setelah vagina dibersihkan.
Jangan menggunakan metode penetrasi yang keterlaluan, yang bisa mencederai saluran kemih istri. Durasi bersenggama juga tidak boleh terlalu lama. Gesekan berulang-ulang dengan durasi lama juga bisa menyebabkan vagina cedera dan berimbas pada infeksi saluran kemih.
Saya sama sekali tidak menyarankan penggunaan obat kuat untuk pria dan wanita. Yang katanya bisa membuat senggama tahan lama. Juga tak menganjurkan penggunaan obat galian rapet dan lain sebagainya karena itu justru menyalahi kealamiahan hubungan badan. Berlama-lamalah dalam pemanasan, bukan penetrasi.
Saya tidak membayangkan bagaimana nasib para pelacur. Yang menjual harga dirinya dengan selembar uang. Yang membiarkan vaginanya menjadi tempat pembuangan.
Wajarlah Islam mengharamkan pelacuran (perzinahan). Wajar pula para pelacur akan dihantui penyakit seks yang dari hari ke hari terus berkembang jenisnya. Stop berzina, atau sengsara kan dirasa, di dunia juga di akhirat sana.
Kalau langkah-langkah ini sudah kita jalankan, insyaa Allah nggak anyang-anyang. Tapi kalau pola pencegahan ini baru anda ketahui sementara sudah kadung terjangkiti ISK alias anyang-anyang, berikut saya sertakan Tips Mengobati Infeksi saluran kemih.